Lifting engineer memainkan peran penting dalam berbagai sektor industri yang melibatkan pengangkatan beban berat, seperti konstruksi, pertambangan, minyak dan gas, serta manufaktur. Tugas utama mereka mencakup perencanaan teknis, perhitungan kapasitas alat angkat, dan pengawasan langsung terhadap proses pengangkatan untuk menjamin keselamatan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap standar operasional. Keahlian teknis dan sertifikasi profesional menjadi syarat mutlak dalam menjalankan tanggung jawab ini, mengingat kompleksitas dan risiko tinggi yang melekat pada setiap operasi pengangkatan.
“Seorang lifting engineer harus mampu membaca dan membuat lifting plan, memahami load chart crane, serta menghitung sudut pengangkatan dan kapasitas sling.”
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh peran penting seorang lifting engineer dalam proyek pembangunan data center, khususnya saat menangani pengangkatan peralatan berat. Dalam proses ini, tantangan utamanya adalah memindahkan perangkat vital seperti chiller, trafo, genset, dan panel besar lainnya ke dalam gedung yang sering kali ke lantai atas atau area yang sulit dijangkau. Dengan keahlian teknis dan sertifikasi yang tepat, lifting engineer memastikan setiap langkah pengangkatan dilakukan dengan aman, efisien, dan sesuai standar keselamatan, sehingga proyek berjalan lancar tanpa risiko yang membahayakan.

Dalam dunia industri modern, terutama pada proyek-proyek berskala besar seperti pembangunan data center, keberadaan seorang lifting engineer menjadi sangat krusial. Mereka adalah profesional yang bertanggung jawab atas seluruh proses pengangkatan beban berat, mulai dari perencanaan teknis hingga pengawasan di lapangan. Tugas ini bukan hanya soal memindahkan benda dari satu titik ke titik lain, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah dilakukan dengan aman, efisien, dan sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku.
Pembangunan data center memiliki tantangan tersendiri dalam hal pengangkatan beban berat. Banyak peralatan penting seperti chiller, trafo, genset, dan panel distribusi listrik yang memiliki dimensi besar dan bobot tinggi. Peralatan ini sering kali harus dipindahkan ke dalam gedung melalui jalur sempit, atau bahkan diangkat ke lantai atas dengan keterbatasan ruang dan akses. Di sinilah peran lifting engineer menjadi sangat penting—mereka harus mampu merancang metode pengangkatan yang tepat, memilih alat bantu yang sesuai, serta menghitung beban dan titik tumpu secara presisi.

Dalam pembangunan data center, proses pengangkatan peralatan berat seperti chiller, trafo, genset, dan panel distribusi merupakan tahapan krusial yang membutuhkan perencanaan teknis yang matang. Seorang lifting engineer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap pengangkatan dilakukan dengan aman, efisien, dan sesuai standar. Untuk itu, mereka harus melakukan berbagai perhitungan teknis dan persiapan lapangan sebelum eksekusi dilakukan.

Perhitungan utama yang dilakukan oleh lifting engineer meliputi berat total beban, titik pusat gravitasi, kapasitas alat angkat (seperti crane atau hoist), sudut pengangkatan, dan kekuatan sling atau alat bantu lainnya. Selain itu, mereka juga menghitung radius kerja crane, tekanan pada permukaan tanah, serta clearance atau ruang bebas di sekitar area pengangkatan. Semua perhitungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat angkat mampu menahan beban dengan aman dan tidak melebihi kapasitas kerja yang direkomendasikan.
Dalam konteks data center, tantangan tambahan muncul karena lokasi pengangkatan sering kali berada di dalam gedung atau area sempit yang sulit dijangkau. Oleh karena itu, lifting engineer juga harus mempertimbangkan metode akses, jalur masuk peralatan, dan kemungkinan penggunaan alat bantu seperti gantry system, forklift, atau bahkan metode manual dengan roller dan jack. Simulasi pengangkatan sering digunakan untuk memvisualisasikan skenario dan mengidentifikasi potensi risiko sebelum pekerjaan dimulai.

Salah satu aspek penting dalam pekerjaan lifting engineer adalah perencanaan. Mereka harus menyusun lifting plan yang mencakup analisis risiko, pemilihan alat angkat seperti crane atau hoist, serta penentuan metode pengikatan beban. Kesalahan dalam perencanaan dapat berakibat fatal, baik terhadap keselamatan pekerja maupun terhadap kerusakan peralatan bernilai tinggi. Oleh karena itu, lifting engineer harus memiliki pemahaman mendalam tentang teknik pengangkatan, kekuatan material, serta kondisi lingkungan kerja.
Persiapan yang dilakukan tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga administratif dan koordinatif. Lifting engineer harus menyusun lifting plan yang mencakup diagram pengangkatan, daftar alat yang digunakan, prosedur keselamatan, serta penjadwalan kerja. Mereka juga wajib melakukan toolbox meeting dengan seluruh tim lapangan untuk memastikan semua pihak memahami tugas dan risiko masing-masing. Komunikasi yang jelas antara operator crane, rigger, dan supervisor sangat penting untuk menghindari kesalahan saat eksekusi.

Selain perencanaan, pengawasan di lapangan juga menjadi tanggung jawab utama lifting engineer. Mereka harus memastikan bahwa semua prosedur dijalankan sesuai rencana, alat berat berfungsi dengan baik, dan seluruh tim memahami peran masing-masing. Komunikasi yang efektif antara operator crane, rigger, dan supervisor sangat penting untuk menghindari miskomunikasi yang bisa berujung pada kecelakaan kerja.
Selain itu, pemenuhan standar keselamatan kerja menjadi prioritas utama. Lifting engineer harus memastikan bahwa semua alat bantu telah diperiksa dan bersertifikat, serta bahwa personel yang terlibat memiliki kompetensi dan sertifikasi yang sesuai. Penggunaan alat pelindung diri (APD), pengawasan ketat selama proses pengangkatan, dan dokumentasi yang lengkap menjadi bagian dari prosedur wajib dalam proyek data center yang bernilai tinggi dan berisiko tinggi.

Keahlian teknis saja ternyata tidak cukup. Seorang lifting engineer juga harus memiliki sertifikasi resmi yang diakui secara nasional maupun internasional, seperti Lifting Engineer Certification baik standar MIGAS Indonesia atau LEEA (singkatan dari Lifting Equipment Engineers Association, sebuah organisasi internasional yang berbasis di Inggris dan diakui secara global sebagai otoritas utama dalam bidang pengangkatan dan peralatan angkat atau lifting equipment). Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa mereka telah melalui pelatihan dan evaluasi kompetensi yang ketat, serta memahami standar keselamatan kerja yang berlaku di industri. Dalam proyek-proyek besar seperti pembangunan data center, keberadaan tenaga kerja bersertifikat menjadi syarat mutlak dari pihak klien maupun regulator.

Selain itu, pemenuhan standar keselamatan kerja menjadi prioritas utama. Lifting engineer harus memastikan bahwa semua alat bantu telah diperiksa dan bersertifikat, serta bahwa personel yang terlibat memiliki kompetensi dan sertifikasi yang sesuai mulai dari Lifting Supervisor, Crane Operator, Signal Man hingga anggota riggernya. Penggunaan alat pelindung diri (APD), pengawasan ketat selama proses pengangkatan, dan dokumentasi yang lengkap menjadi bagian dari prosedur wajib dalam proyek data center yang bernilai tinggi dan berisiko tinggi.

Di tengah perkembangan teknologi dan meningkatnya kompleksitas proyek, lifting engineer juga dituntut untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya. Penggunaan perangkat lunak simulasi pengangkatan, pemantauan beban secara real-time, hingga integrasi dengan sistem manajemen proyek menjadi bagian dari pekerjaan mereka. Hal ini memungkinkan proses pengangkatan dilakukan dengan lebih akurat dan terdokumentasi dengan baik.
Buku Internasional yang bisa digunakan sebagai Referensi tambahan
“Rigging Engineering Basics” oleh J. Keith Anderson Buku ini sangat direkomendasikan untuk memahami prinsip rekayasa pengangkatan, termasuk analisis beban, titik tumpu, dan perencanaan lifting.
- “Crane Handbook” oleh Donald E. Dickie (Published by the Specialized Carriers & Rigging Association) Referensi teknis yang membahas berbagai jenis crane, kapasitas, dan teknik pengangkatan yang aman.
“Handbook of Rigging: For Construction and Industrial Operations” oleh W. E. Rossnagel Buku klasik yang membahas teknik rigging dan lifting dalam berbagai konteks industri.
Secara keseluruhan, lifting engineer adalah garda terdepan dalam menjamin keselamatan dan keberhasilan proses pengangkatan beban berat di proyek pembangunan data center. Dengan kombinasi antara keahlian teknis, sertifikasi profesional, dan pengalaman lapangan, mereka memastikan bahwa setiap peralatan penting dapat diposisikan dengan tepat tanpa mengganggu jalannya proyek secara keseluruhan. Tanpa peran mereka, risiko kecelakaan dan kerugian material akan jauh lebih tinggi. Dengan perhitungan yang akurat dan persiapan yang menyeluruh, lifting engineer berperan sebagai pengendali utama dalam memastikan bahwa proses pengangkatan berjalan lancar tanpa insiden. Dalam proyek data center yang menuntut presisi dan keamanan tinggi, kehadiran lifting engineer bukan hanya penting tetapi mutlak diperlukan.






