Tulisan ini membahas analisis beban yang bekerja pada struktur jacket selama transportasi laut menggunakan tongkang. Analisis mencakup efek translasi dan efek angular dari gerakan tongkang yang meliputi rolling, pitching, dan heaving. Persamaan matematis dan perhitungan akselerasi dikembangkan berdasarkan prinsip dinamika dan gerak harmonik sederhana untuk memastikan integritas struktur selama transportasi.
Kata kunci: Transportasi laut, struktur jacket, akselerasi, rolling, pitching, heaving
1. PENDAHULUAN
Transportasi struktur jacket lepas pantai melalui laut merupakan tahap kritis yang memerlukan analisis beban yang cermat. Struktur jacket yang ditransportasikan menggunakan tongkang akan mengalami berbagai gerakan dinamis akibat kondisi laut. Gerakan-gerakan ini menghasilkan beban tambahan yang harus diperhitungkan dalam desain sistem transportasi.
1.1 Latar Belakang
Selama transportasi laut, jacket tidak hanya mengalami beban statis dari berat sendiri, tetapi juga beban dinamis akibat gerakan tongkang. Gerakan tongkang yang signifikan meliputi:
- Rolling (φ): Gerakan menggulung pada sumbu longitudinal
- Pitching (θ): Gerakan mengangguk pada sumbu transversal
- Heaving: Gerakan vertikal naik-turun
Gerakan lain seperti sway, surge, dan yaw diabaikan dalam analisis transportasi laut karena kontribusinya yang relatif kecil terhadap beban struktur.
1.2 Parameter Desain
Berdasarkan Specification for Offshore Installation section 5.2.2 Transportation Engineering, parameter gerakan tongkang yang digunakan adalah:
| Parameter | Amplitudo | Periode (T) |
|---|---|---|
| Roll (φ) | ±20.0° | 10.0 detik |
| Pitch (θ) | ±10.0° | 10.0 detik |
| Heave | 0.2 g | – |
2. METODOLOGI ANALISIS
Analisis beban transportasi laut terbagi dalam dua komponen utama:
- Efek Translasi: Akibat inklinasi tongkang
- Efek Angular: Akibat percepatan angular dan sentripetal
3. EFEK TRANSLASI
3.1 Dasar Teori
Ketika tongkang mengalami inklinasi akibat rolling atau pitching, massa struktur yang berada di atas tongkang akan mengalami perpindahan komponen gaya. Gaya berat (W = mg) yang awalnya vertikal akan terdekomposisi menjadi komponen sejajar dan tegak lurus terhadap permukaan tongkang yang miring.
3.2 Ilustrasi Efek Translasi

Komponen gaya:
FH = W sin(α) + m·a_heave → (Horizontal)
FV = W cos(α) → (Vertikal)
3.3 Persamaan Dasar
Komponen gaya yang bekerja pada massa m akibat inklinasi tongkang adalah:
Komponen Horizontal:
![]()
Komponen Vertikal:
![]()
Dimana:
- W = Berat massa (N)
- m = Massa (kg)
- g = Percepatan gravitasi (9.81 m/s²)
- α = Sudut inklinasi (φ untuk roll, θ untuk pitch)
- aheave = Percepatan heave (0.2g)
3.4 Akselerasi Translasi
Akselerasi yang dialami massa dapat dinyatakan sebagai:
Akselerasi Horizontal:
![Rendered by QuickLaTeX.com \[ \boxed{a_h=\frac{m}{F_H}=g\cdot sin(\alpha)\pm a_{heave}} \]](https://www.alvinburhani.net/wp-content/ql-cache/quicklatex.com-01269b2b6be0932d806120e02ccc684f_l3.png)
Akselerasi Vertikal:
![Rendered by QuickLaTeX.com \[ \boxed{a_h=\frac{m}{F_H}=g\cdot sin(\alpha)\pm a_{heave}} \]](https://www.alvinburhani.net/wp-content/ql-cache/quicklatex.com-01269b2b6be0932d806120e02ccc684f_l3.png)
Tanda ± pada heave menunjukkan kondisi heave positif (naik) atau negatif (turun).
3.5 Perhitungan Akselerasi untuk Berbagai Kasus
Kasus 1: Roll + Heave (φ = +20°, heave = +0.2g)
![]()
![]()
![]()
Kasus 2: Roll – Heave (φ = +20°, heave = -0.2g)
![]()
![]()
Kasus 5: Pitch + Heave (θ = +10°, heave = +0.2g)
![]()
![]()
![]()
![]()
Kasus Kombinasi: 80% Roll + 60% Pitch + Heave
Untuk kombinasi rolling dan pitching dengan faktor reduksi:
![]()
![]()
Akselerasi horizontal total:
![]()
![]()
Akselerasi vertikal:
![]()
3.6 Ringkasan Faktor Akselerasi Translasi
| Kasus | Kondisi | ah (g) | av (g) |
|---|---|---|---|
| 1 | Roll +20° + Heave | 0.410 | 1.128 |
| 2 | Roll +20° – Heave | 0.274 | 0.248 |
| 3 | Roll -20° + Heave | 0.410 | 1.128 |
| 4 | Roll -20° – Heave | 0.274 | 0.248 |
| 5 | Pitch +10° + Heave | 0.208 | 1.182 |
| 6 | Pitch +10° – Heave | 0.139 | 0.212 |
| 9-12 | 80% Roll + 60% Pitch + Heave | 0.329 | 1.148 |
| 13-16 | 80% Roll + 60% Pitch – Heave | 0.219 | 0.235 |
| 17-20 | 60% Roll + 80% Pitch + Heave | 0.247 | 1.163 |
| 21-24 | 60% Roll + 80% Pitch – Heave | 0.165 | 0.225 |
4. EFEK ANGULAR
4.1 Dasar Teori Gerak Harmonik
Gerakan rolling dan pitching tongkang mengikuti prinsip gerak harmonik sederhana (Simple Harmonic Motion). Persamaan umum gerak harmonik untuk sudut adalah:
![Rendered by QuickLaTeX.com \[ \boxed{a_h=\frac{m}{F_H}=g\cdot sin(\alpha)\pm a_{heave}} \]](https://www.alvinburhani.net/wp-content/ql-cache/quicklatex.com-01269b2b6be0932d806120e02ccc684f_l3.png)
Dimana:
- θ(t) = Sudut pada waktu t (radian)
- θMAX = Amplitudo maksimum (radian)
- ω = Frekuensi angular (rad/s)
- t = Waktu (detik)
4.2 Ilustrasi Efek Angular

4.3 Kecepatan dan Percepatan Angular
Kecepatan Angular:
![Rendered by QuickLaTeX.com \[ \boxed{\omega=\frac{d\theta}{dt}=\theta_{MAX}\cdot \omega cos(\omega t)} \]](https://www.alvinburhani.net/wp-content/ql-cache/quicklatex.com-6d4e9a1cf6dcdcca49f77f007dc3493e_l3.png)
Percepatan Angular:
![Rendered by QuickLaTeX.com \[ \boxed{\alpha=\frac{d^2\theta}{dt}=-\theta_{MAX}\cdot \omega^2 cos(\omega t)} \]](https://www.alvinburhani.net/wp-content/ql-cache/quicklatex.com-dea21456611e136095efe422648b96af_l3.png)
Percepatan Angular Maksimum:
![Rendered by QuickLaTeX.com \[ \boxed{\alpha_\text{MAX}=\theta_\text{MAX}\cdot \omega^2=\theta_\text{MAX}\left( \frac{2\pi}{T} \right)^2} \]](https://www.alvinburhani.net/wp-content/ql-cache/quicklatex.com-4e855ddce80271c98393d1804f7e47ab_l3.png)
4.4 Perhitungan Percepatan Angular
Untuk Rolling (φ = 20°)
Konversi ke radian:
![]()
Frekuensi angular:
![]()
Percepatan angular maksimum:
![]()
Konversi ke derajat:
![]()
Untuk Pitching (θ = 10°)
Konversi ke radian:
![]()
Percepatan angular maksimum:
![]()
Konversi ke derajat:
![]()
4.5 Percepatan Tangensial dan Sentripetal
Percepatan Tangensial:
![]()
Dimana R adalah jarak dari pusat rotasi tongkang ke lokasi massa.
Percepatan Sentripetal:
![Rendered by QuickLaTeX.com \[ \boxed{a_N=R\cdot \omega^2=R\left( \frac{d\theta}{dt} \right)^2} \]](https://www.alvinburhani.net/wp-content/ql-cache/quicklatex.com-10f3a7be368de23c4f0bc2811a62608b_l3.png)
Catatan Penting: Dalam analisis transportasi laut, efek percepatan sentripetal diabaikan karena nilai kecepatan angular yang relatif kecil membuat kontribusinya tidak signifikan dibandingkan dengan percepatan tangensial.
4.6 Kombinasi Gaya
Gaya total yang bekerja pada setiap massa struktur adalah kombinasi dari:
- Gaya gravitasi (berat sendiri)
- Gaya akibat percepatan translasi (horizontal dan vertikal)
- Gaya akibat percepatan tangensial (rolling atau pitching)
Modul TOW melakukan perhitungan untuk setiap massa struktur dengan menghitung gaya tangensial dari rolling atau pitching, kemudian mengombinasikannya dengan beban gravitasi.
5. APLIKASI DALAM ANALISIS STRUKTUR
5.1 Metodologi Analisis
Analisis transportasi laut struktur jacket menggunakan pendekatan berikut:
- Identifikasi Massa: Setiap komponen struktur diidentifikasi dengan massa dan lokasinya relatif terhadap pusat rotasi tongkang
- Perhitungan Akselerasi: Untuk setiap kasus beban, akselerasi translasi dan angular dihitung
- Kombinasi Beban: Beban dinamis dikombinasikan dengan beban statis (berat sendiri dan beban angin)
- Analisis Struktural: Analisis tegangan dan defleksi dilakukan untuk memastikan struktur aman
5.2 Kasus Beban Kritis
Dari 24 kasus beban yang dianalisis, kasus-kasus berikut umumnya menghasilkan beban maksimum:
- Kasus 1 dan 3: Roll maksimum dengan heave positif menghasilkan akselerasi vertikal terbesar (1.128g)
- Kasus 9-12: Kombinasi 80% roll dan 60% pitch dengan heave positif menghasilkan akselerasi horizontal maksimum (0.329g)
- Kasus 17-20: Kombinasi 60% roll dan 80% pitch dengan heave positif menghasilkan kondisi beban seimbang
5.3 Kriteria Desain
Sistem seafastening dan struktur jacket harus dirancang untuk menahan:
- Akselerasi horizontal maksimum: 0.410g (dari kasus roll murni)
- Akselerasi vertikal maksimum: 1.182g (dari kasus pitch + heave)
- Akselerasi angular: 7.895 deg/s² (roll) dan 3.947 deg/s² (pitch)
6. KESIMPULAN
- Analisis beban transportasi laut pada struktur jacket memerlukan pertimbangan efek translasi dan efek angular dari gerakan tongkang
- Efek translasi menghasilkan akselerasi horizontal hingga 0.410g dan akselerasi vertikal hingga 1.182g
- Efek angular menghasilkan percepatan angular 7.895 deg/s² untuk rolling dan 3.947 deg/s² untuk pitching
- Kombinasi gerakan rolling, pitching, dan heaving menghasilkan 24 kasus beban yang harus dianalisis untuk memastikan keamanan struktur
- Percepatan sentripetal diabaikan dalam analisis karena nilainya yang tidak signifikan
- Metodologi ini sesuai dengan Specification for Offshore Installation section 5.2.2 Transportation Engineering
7. REFERENSI
- API RP 2A-WSD (2014), “Recommended Practice for Planning, Designing and Constructing Fixed Offshore Platforms – Working Stress Design”, American Petroleum Institute, Washington D.C.
- Noble Denton (2013), “Guidelines for Marine Transportations”, Noble Denton Group Limited, London, UK.
- DNV-GL (2015), “Offshore Standard DNV-OS-H101: Marine Operations, General”, Det Norske Veritas – Germanischer Lloyd, Norway.
- GL Noble Denton 0027/ND (2010), “Specification for Offshore Installation”, Guidelines for Marine Operations, Rev 4.
- Chakrabarti, S.K. (2005), “Handbook of Offshore Engineering”, Elsevier Ocean Engineering Series, Volume 1, Amsterdam.
- Dawson, T.H. (1983), “Offshore Structural Engineering”, Prentice-Hall Inc., New Jersey.
- McCormick, M.E. (2010), “Ocean Engineering Mechanics: With Applications”, Cambridge University Press, UK.
- Gerwick, B.C. (2007), “Construction of Marine and Offshore Structures”, CRC Press, Third Edition, Boca Raton, Florida.
- ISO 19901-6 (2009), “Petroleum and natural gas industries – Specific requirements for offshore structures – Part 6: Marine operations”, International Organization for Standardization.
- Wilson, J.F. (2003), “Dynamics of Offshore Structures”, John Wiley & Sons Inc., Second Edition, New Jersey.
LAMPIRAN A: NOTASI DAN SIMBOL
| Simbol | Deskripsi | Satuan |
|---|---|---|
| φ | Sudut roll | ° atau radian |
| θ | Sudut pitch | ° atau radian |
| α | Sudut inklinasi umum | ° atau radian |
| ω | Frekuensi angular | rad/s |
| α” atau α | Percepatan angular | rad/s² atau deg/s² |
| T | Periode osilasi | detik |
| g | Percepatan gravitasi | m/s² |
| m | Massa | kg |
| W | Berat (= mg) | N |
| R | Jarak dari pusat rotasi | m |
| ah | Akselerasi horizontal | m/s² atau g |
| av | Akselerasi vertikal | m/s² atau g |
| aT | Akselerasi tangensial | m/s² |
| aN | Akselerasi sentripetal | m/s² |
| FH | Gaya horizontal | N |
| FV | Gaya vertikal | N |
Catatan: Tulisan ini disusun berdasarkan dokumen teknis “Acceleration Calculations Theory” untuk analisis transportasi laut struktur jacket lepas pantai. Perhitungan dan metodologi mengikuti standar internasional untuk operasi marine dalam industri minyak dan gas.
Disusun untuk keperluan dokumentasi teknis transportasi struktur offshore






