
Pengangkatan kargo adalah salah satu aspek kritis dalam operasi pelayaran dan pengiriman barang. Dalam konteks ini, stabilitas angkat dan kekuatan dek sangat penting untuk memastikan keselamatan dan efisiensi operasional. Artikel ini akan membahas tentang stabilitas angkat yang dibagi menjadi tiga kategori: Stabil, Hampir Stabil, dan Tidak Stabil, serta analisis kekuatan dek saat menangani kargo.

Stabilitas Angkat
Dalam pengangkatan, stabilitas dapat dikategorikan menjadi tiga keadaan:
- Stabil: Di mana pusat gravitasi (CoG) berada dalam posisi yang aman di dalam segitiga stabilisasi yang dibentuk oleh peralatan rigging.
- Hampir Stabil: Di mana CoG mulai bergeser keluar dari posisi ideal, menyebabkan muatan bergetar atau bergoyang saat diangkat.
- Tidak Stabil: Keadaan yang sering kita lihat dalam media ketika pengangkatan mengalami kecelakaan fatal.
Kategori stabilitas lifting sangat bergantung pada posisi CoG relatif terhadap titik pengangkatan dan konfigurasi rigging. Ukuran segitiga stabilisasi yang dihasilkan oleh peralatan rigging merupakan faktor penting. Jika CoG terletak di dalam segitiga tersebut, maka pengaruh gaya lateral dan rotasi dapat diimbangi dengan baik.

Saat beban sepenuhnya ditangguhkan, CoG akan selalu bergerak di bawah kait crane. Oleh karena itu, rigging dirancang untuk memposisikan kait tepat di atas CoG. Namun, teori tidak selalu sejalan dengan praktik; meskipun rigging dirancang khusus, jika CoG tidak terpusat, muatan akan miring. Hal ini dapat mengakibatkan beberapa konsekuensi:
- Stres tambahan pada titik pengangkatan
- Stres tambahan pada bagian-bagian peralatan rigging
- Ketinggian pengangkatan yang meningkat
- Sebuah pengangkatan stabil dapat berubah menjadi Hampir Stabil (muatan bergetar selama pengangkatan)
- Pengangkatan yang Hampir Stabil dapat bertransformasi menjadi Tidak Stabil dalam skenario terburuk
Dalam operasi pengangkatan, hal yang penting juga untuk memahami bahwa beban dalam sling tidak hanya ditentukan oleh berat muatan yang diangkat. Ketika sling dirigging pada sudut tertentu, misalnya dengan menggunakan penyebar atau menghubungkan rigging langsung dari titik pengangkat muatan ke kait crane, sudut tersebut akan meningkatkan ketegangan dalam sling itu sendiri. Konsep ini dikenal sebagai “sling load”.
Pengaruh Sudut Lifting pada Tension Sling
Semakin besar “sudut atas” antara dua (atau lebih) sling, atau semakin lebar pengaturan sling, maka semakin besar pula ketegangan yang terjadi pada sling. Ini berarti bahwa beban di dalam sling bisa jauh lebih tinggi daripada massa muatan yang sebenarnya diangkat.
Misalnya, mari kita ambil contoh pengangkatan muatan dengan massa total 100 ton. Jika kita mempertimbangkan sudut pengangkatan atas sebesar 60 derajat, maka akan muncul beban tambahan sebesar 8 ton pada setiap sling. Artinya, ketika kita mengangkat muatan seberat 100 ton dengan sudut pengangkatan 60 derajat, total beban pada masing-masing sling menjadi 108 ton
Ketika sudut pengangkatan meningkat, ketegangan dalam sling juga bertambah. Sebagai ilustrasi, jika kita mempertimbangkan sudut pengangkatan atas sebesar 90 derajat, maka beban tambahan yang akan diterima oleh setiap sling meningkat hingga 21 ton. Dengan demikian, setiap derajat tambahan dalam penyebaran sling dapat menyebabkan peningkatan beban yang signifikan.
Pertimbangan Kekuatan Struktur Muatan
Penting untuk diingat bahwa beban tambahan ini juga berlaku untuk titik pengangkat muatan. Jika seseorang mempertimbangkan untuk mengangkat muatan dengan sudut atas lebih dari 60 derajat dan menghitungnya dalam perhitungan rigging gear, maka seseorang harus juga menyadari bahwa beban yang sama akan diterapkan pada titik pengangkat muatan. Hal ini sangat penting karena struktur pengangkat muatan mungkin tidak dirancang untuk menahan beban tambahan ini dan dapat mengalami kegagalan saat pengangkatan dilakukan.
Oleh karena itu, sebelum melakukan pengangkatan, penting bagi operator untuk memperhitungkan sudut pengangkatan, kestabilan, dan konsekuensi dari peningkatan beban dalam sling serta pada struktur muatan. Dengan memahami dan memperhatikan faktor-faktor ini, keselamatan selama operasi pengangkatan dapat terjaga, dan risiko kerusakan pada struktur pengangkat dapat diminimalisir.