2
0 Dalam era transisi energi yang kian mendesak ini, penggunaan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Indonesia akan terus meningkat, dan salah satu komponen paling krusial dari PLTB adalah bilah kincir angin (wind blade), yang memiliki panjang bervariasi hingga melebihi 70 meter. Pengangkutan wind blade menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam konteks infrastruktur jalan yang ada saat ini. Untuk itu, tulisan kali ini tentang transportasi Wind Blade Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan menggunakan Blade Lifter dimana penting untuk memilih metode transportasi yang tepat, seperti penggunaan Blade Lifter atau alternatif lain seperti Wind Blade Adapter.
Mengapa Memilih Blade Lifter? Hal ini dikarenakan Blade Lifter menawarkan kemampuan dalam bernanuver, stabilitas tinggi, dan mode pengangkatan bilag sehinga dapat panjang transportasi bisa disesuaikan. Blade lifter memang dirancang khusus untuk mengangkut wind blade. Jika dibandingkan dengan penggunaan sliding trailer convesional, atau menggunakan bogie, blade lifter memliki kemampuan manuver yang lebih baik dibandingkan trailer konvensional, blade lifter memungkinkan pengemudi untuk melakukan belokan tajam dan menavigasi area sempit dengan lebih mudah. Dengan desain yang menstabilkan muatan, blade lifter memberikan keamanan tambahan selama perjalanan. Ini penting mengingat wind blade yang panjang dan berat memerlukan penanganan yang hati-hati untuk menghindari kerusakan.
Blade lifter memiliki kemampuan untuk mengangkat bilah hingga 50° – 60° sehingga memungkinkan mereka untuk mengadaptasi panjang wind blade untuk menghindari rintangan dijalan. Hal ini membuatnya fleksibel dalam bermanuver, atau menghindari obstacle saat dalam perjalan. Karena ada pengangkatan ke atas, maka obstacle jalan diatas harus diantisipasi terlebih dulu sebelum pelaksanaan perjalanan wind blade tersebut.
Saat ini banyak perusahaan, seperti Goldhofer dari Jerman dan juga Cometto menawarkan teknologi canggih ini dalam desain blade lifter, menjadikannya pilihan yang sangat menarik bagi operator project logistics di Indonesia meskipun investasi awal untuk membeli atau menyewa blade lifter bisa sangat tinggi.
Ini mungkin menjadi kendala bagi beberapa perusahaan, terutama yang perusahaan beroperasi dalam skala kecil atau sedang, disamping pengoperasian blade lifter memerlukan keterampilan khusus dan pelatihan. Pengemudi perlu memahami berbagai fitur dan cara kerja alat ini agar pengangkutan aman dan efektif dalam pengoperasional. Jika dibandingkan dengan menggunakan Wind Blade Adapter yang bekerja dengan baik untuk bilah kincir angin dengan ukuran pendek, dan desainnya yang memungkinkan fraksi rotasi, wind blade adapter tidak selalu seefisien blade lifter dalam hal kemampuan berbelok dan navigasi di ruang terbatas.
Mana yang Lebih Baik?
Memilih antara blade lifter dan wind blade adapter tergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran wind blade, anggaran, dan kondisi infrastruktur lokal. Jika perusahaan sering berurusan dengan wind blade yang lebih dari 70 meter dan membutuhkan keamanan serta stabilitas tinggi selama transportasi, blade lifter adalah pilihan yang lebih baik meskipun biaya awal lebih tinggi. Sebaliknya, jika perusahaan hanya membutuhkan solusi sementara untuk pengangkutan wind blade yang lebih pendek dan ingin menghemat biaya, maka wind blade adapter atau konvensional sliding trailer bisa menjadi pilihan yang lebih efisien.
Namun, untuk proyek jangka panjang dan dalam skala besar, investasi pada blade lifter mungkin akan sangat berharga, mengingat kemampuan manuver dan stabilitas yang ditawarkannya. Pemilihan antara kedua metode ini harus didasarkan pada analisis cermat terhadap kebutuhan spesifik dan kondisi yang ada.
About The Author
