
Selama proses transportasi, semua muatan dan bagian komponennya harus dicegah agar tidak meluncur, terbalik, bergulir, atau bergerak ke segala arah. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan menggunakan metode pemblokiran, pengikatan, dan/atau friksi. Hal ini bertujuan untuk melindungi semua orang yang terlibat dalam proses pemuatan, pembongkaran, serta pengemudi kendaraan, selain itu juga untuk melindungi pengguna jalan lainnya, pejalan kaki, muatan itu sendiri, dan kendaraan.
Muatan harus ditempatkan di dalam kendaraan dengan cara yang memastikan bahwa mereka tidak akan membahayakan orang, menyebabkan ketidakstabilan kendaraan selama transit, bergerak atau berpindah di dalam kendaraan, atau jatuh dari kendaraan.
Setiap hari, insiden dan tabrakan terjadi di tempat kerja maupun di jalan raya akibat muatan yang tidak terikat atau disimpan dengan benar. Oleh karena itu, pedoman ini ditujukan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rantai transportasi, baik yang merencanakan, mempersiapkan, mengawasi, atau memeriksa pengangkutan barang melalui jalan darat, guna mencapai transportasi barang yang efisien, aman, dan berkelanjutan.
Pedoman pengamanan muatan yang aman ini didasarkan pada hukum fisika terkait friksi, dinamika, dan kekuatan material. Namun, penerapan hukum-hukum tersebut sehari-hari bisa menjadi kompleks. Untuk menyederhanakan, pengaturan pengamanan muatan, kekuatan, dan kinerja superstruktur, serta persyaratan pengikatan dan perlengkapan dapat ditemukan dalam standar ISO dan EN berikut:
- ISO 1496; ISO 1161 – Kontainer ISO
- EN 12195-1 – Perhitungan gaya pengamanan
- EN 12195-2 – Pengikatan web dari serat buatan manusia
- EN 12195-3 – Rantai pengikatan
- EN 12195-4 – Ropes baja pengikat
- EN 12640 – Titik pengikat
- EN 12641-1 – Tarpaulin – Persyaratan minimum untuk kekuatan/attachment – Body swap dan kendaraan komersial
- EN 12641-2 – Tarpaulin – Persyaratan minimum untuk tirai samping – Body swap dan kendaraan komersial
- EN 12642 – Kekuatan struktur body kendaraan
- EN 283 – Persyaratan pengujian untuk body swap
- EN 284 – Persyaratan untuk konstruksi body swap
- ISO 27955 – Pengamanan muatan di mobil penumpang dan kendaraan multifungsi – Persyaratan dan metode pengujian
- ISO 27956 – Pengamanan muatan di van pengiriman – Persyaratan dan metode pengujian
Dengan mengikuti pedoman ini, kita dapat meningkatkan keselamatan dalam transportasi dan mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh muatan yang tidak aman. Kalau di Indonesia pedoman selengkap ini masih belum ada saat ini.
Tanggung Jawab dalam Pengamanan Muatan Berdasarkan Konvensi Internasional, Legislasi Nasional, dan Kontrak
Pengamanan muatan merupakan bagian penting dalam proses transportasi barang. Tanggung jawab terkait pengamanan muatan dapat berbeda-beda tergantung pada konvensi internasional, perundang-undangan nasional, serta kontrak antara pihak-pihak yang terlibat. Berikut adalah daftar tanggung jawab fungsional yang sebaiknya dicantumkan dalam kontrak antara mitra untuk memastikan pengamanan muatan yang efektif:
Deskripsi Barang yang Tepat:
a. Massa setiap unit muatan.
b. Massa total muatan.
c. Posisi pusat gravitasi jika tidak berada di tengah.
d. Dimensi menyeluruh dari setiap unit muatan.
e. Batasan untuk penumpukan dan orientasi yang harus diterapkan selama transportasi.
f. Semua informasi tambahan yang diperlukan untuk pengamanan yang tepat.
Keamanan Barang:
a. Barang aman dan sesuai untuk transportasi, telah dimuat dengan benar.
b. Barang dikemas dengan baik.
c. Di dalam unit muatan, barang diamankan dengan baik untuk mencegah kerusakan pada kemasan dan mencegah pergerakan selama transportasi.
d. Barang berventilasi agar gas berbahaya atau beracun dapat mengeluarkan diri.
Barang Berbahaya:
a. Diklasifikasikan, dikemas, dan dilabeli dengan benar.
b. Dokumen transportasi dilengkapi dan ditandatangani.
Distribusi Muatan:
Muatan didistribusikan dengan benar di kendaraan, dengan mempertimbangkan distribusi muatan pada sumbu kendaraan dan celah yang dapat diterima dalam rencana pengamanan.
Kendaraan:
a. Tidak kelebihan muatan selama operasi pemuatan.
b. Disegel dengan benar, jika diperlukan.
c. Sesuai untuk muatan yang akan diangkut.
d. Memenuhi persyaratan rencana pengamanan muatan.
e. Dalam kondisi yang baik dan bersih.
f. Ditutup dengan benar.
Peralatan Penyangga:
Mat anti-selip, bahan dunnage, batang penghalang, dan semua peralatan pengaman lainnya harus diterapkan dengan benar sesuai rencana pengamanan selama pemuatan.
Peralatan Pengikat:
Semua peralatan pengikat diterapkan dengan benar sesuai dengan rencana pengamanan muatan.
Ketersediaan Peralatan:
Semua peralatan yang diperlukan untuk pengamanan muatan tersedia saat mulai memuat, serta inspeksi visual luar kendaraan dan muatan jika dapat diakses untuk memeriksa situasi tidak aman yang jelas.
Tanda dan Plakat:
Pemasangan tanda dan plakat pada kendaraan sesuai dengan regulasi barang berbahaya.
Informasi Kapasitas:
Semua informasi terkait kapasitas pengaman kendaraan dikomunikasikan kepada pemuat.
Interaksi Barang:
Tidak ada interaksi yang tidak diinginkan antara barang dari jenis atau kelas risiko yang berbeda.
Kondisi Peralatan:
Peralatan pengikat, bahan perlindungan pengikat, dan mat anti-selip disediakan dalam kondisi yang baik.
Sertifikat yang Valid:
Semua sertifikat yang valid untuk titik pengaman muatan pada kendaraan yang digunakan untuk mengamankan muatan tersedia.
Pencegahan Perpindahan Hama:
Langkah-langkah ditempatkan untuk mencegah pergerakan atau perpindahan hama.
Dengan mencantumkan tanggung jawab ini dalam kontrak, semua pihak yang terlibat dapat memastikan bahwa prosedur pengamanan muatan dilakukan dengan benar dan aman, mengurangi potensi risiko selama proses transportasi.
Menghitung Berat Maksimum yang Diizinkan untuk Kotak Kayu pada Trailer
Dalam pengangkutan barang menggunakan trailer, penting untuk memastikan bahwa semua barang dimuat dan diamankan dengan benar untuk mencegah pergeseran, terbalik, atau kecelakaan lainnya. Berdasarkan spesifikasi yang diberikan, berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung berat maksimum yang diizinkan untuk kotak kayu yang dimuat di trailer.
Data yang Diberikan:
Standar Trailer:
Konstruksi: EN 12642, kelas XL
Titik penambatan: Dirancang sesuai standar EN 12640, masing-masing memiliki Lashing Capacity (LC) 2000 daN.
Jarak Transversal antara titik penambatan: 2,4 m.
Dimensi Kotak Kayu:
Panjang: 7,8m
Lebar: 1,0m
Tinggi: 1,0m
Titik berat: Terletak di pusat geometris kotak.
Pengamanan:
Lashing: Dua lashing top-over dan satu spring lashing ke arah depan:
LC Lashings: 1600daN
Pra-tensioning: 400daN
Sudut Lashing:
Lashing top-over: α ≈ 55°
Spring lashing: α ≈ 25°, β ≈ 19°
Langkah-Langkah Perhitungan:
Menghitung Gaya Lashing:
Gaya total yang diterapkan oleh masing-masing lashing dapat dihitung menggunakan rumus:
Untuk lashing top-over:
Untuk spring lashing:
Menghitung Gaya Vertical Lashing:
Total gaya vertical yang dihasilkan dari kedua jenis lashing harus mencakup berat kotak dan tahan terhadap gaya gravitasi.
Menentukan Berat Maksimum yang Diperbolehkan:- menggunakan rumus:
Dimana merupakan percepatan gravitasi (≈ 9,81 m/s²).
Contoh Perhitungan:
Ambil nilai cosinus dari sudut yang relevan dan lakukan perhitungan.
Lashing Top-Over:
Spring Lashing:
Total Gaya:
Menghitung Berat Maksimum:
Berdasarkan perhitungan di atas, berat maksimum kotak kayu yang diizinkan untuk dimuat pada trailer tanpa berisiko tergelincir atau terbalik adalah sekitar 334,73 kg. Pastikan untuk selalu mematuhi standar keselamatan dan prosedur pemindahan untuk menghindari risiko kecelakaan saat mengangkut barang.
Mecegah Sliding
Dalam standar EN 12195-1:2010, metode pengikatan beban menggunakan top-over lashings diatur secara rinci untuk memastikan keamanan dan efektivitas selama transportasi. Salah satu aspek penting dalam standar ini adalah penggunaan persamaan matematis untuk menghitung beban yang dapat dicegah dari pergeseran. Persamaan ini dikenal sebagai Persamaan 10 (EQ10).
Persamaan 10 (EQ10) dalam standar EN 12195-1:2010 dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
- m: Berat beban yang dapat dicegah dari pergeseran (dalam kg atau ton).
- n: Jumlah lashing.
- μ: Koefisien gesek antara beban dan permukaan.
- cx,y: Koefisien percepatan horizontal (tergantung arah: samping, depan, atau belakang).
- fs: Faktor keamanan.
- FT: Kekuatan tarik lashing (dalam N atau kN).
- g: Percepatan gravitasi (9,81 m/s²).
- cz: Koefisien percepatan vertikal.
- α: Sudut pengikatan vertikal (dalam derajat).
Jika diketahui:
- n = (jumlah top-over lashings),
- μ = 0,45 (faktor gesek),
- α = 55∘ (sudut pengikatan vertikal),
- FT = 400 daN (kekuatan tarik lashing),
- g = 9,81 m/s2 (percepatan gravitasi),
- cx,y = 0,5 (ke samping), 0,8 (ke depan), 0,5 (ke belakang) – (koefisien percepatan horizontal),
- cz = 1,0 (koefisien percepatan vertikal),
- fs = 1,25 (ke depan), 1,1 (ke samping dan ke belakang) (faktor keamanan).
Dengan menggunakan rumus yang pertama menggunakan sin α, nilai m yang diperoleh adalah:
- 10,93 ton untuk pergeseran ke samping dan belakang.
- 1,37 ton untuk pergeseran ke depan.
Hasil ini menunjukkan bahwa dua top-over lashings dapat mencegah pergeseran beban dengan kapasitas yang berbeda tergantung arah pergeseran. Pergeseran ke depan memiliki kapasitas pencegahan yang lebih rendah karena koefisien percepatan horizontal (cx,y=0,8) dan faktor keamanan (fs=1,25) yang lebih besar.
Sedangkan menggunakan rumus kedua menggunakan tan α, maka nilai m adalah:
Hasil Analisis:
Pergeseran ke Samping dan Belakang: Dua top-over lashings dapat mencegah pergeseran beban seberat 10,9 ton. Nilai ini lebih tinggi daripada perhitungan awal karena kemungkinan adanya faktor koreksi atau penyesuaian dalam standar.
Pergeseran ke Depan: Dua top-over lashings dapat mencegah pergeseran beban seberat 1,4 ton. Nilai ini lebih rendah karena koefisien percepatan horizontal (cx,y = 0,8) dan faktor keamanan (fs = 1,25) yang lebih besar.