Membangun kembali apa yang telah hilang tidak semudah membalikkan tangan. Apalagi peninggalan masa lalu sudah tak tersisa lagi. Kadang rasa enggan dan malas untuk melakukannya lagi menjadikan awal dari membangun kembali menjadi agak sulit. Harus ada yang mengawali setelah semuanya telah berakhir. Begitulah kira-kira tentang tulisan ini, bahwa betapa sulitnya menuliskan apa yang telah ditulis sebelumnya sedangkan semua catatan telah hilang. Meskipun banyak yang tersimpan dipikiran, namun menulis bukan hal yang mudah seperti apa yang sudah dibangun dimasa lalu.
Website ini penuh dengan khazanah keilmuan dan pengalaman masa lalu yang ditulis untuk menjadi rujukan pekerjaan pekerjaan yang mirip dimasa depan, namun karena keterbatasan sarana dan prasaran, maka catatan-catatan tesebut hilang. Mungkin sebab itulah bahwa menulis sebuah buku lebih baik dan segera menerbitkannya sehingga beberapa diantaranya akan memegang sebuah salinan, dan ketika yang asli hilang, maka salinannya masih bisa digunakan.
Hampir lebih 5 tahun menulis, dan sekarang harus membangun kembali. Mudah mudahan Allah SWT masih memberikan umur panjang dan kesehatan sehingga website ini bisa lengkap kembali. Insya Allah…
Sudah lebih dari lima tahun aku menghabiskan waktu untuk menulis. Setiap kata, setiap kalimat yang kutuangkan ke dalam catatan digital ku, seakan menjadi bagian dari diriku. Namun, semua itu seolah sirna dalam sekejap mata. Website ini dulunya adalah sebuah khazanah keilmuan, tempat berkumpulnya pengalaman dan pengetahuan yang terukir rapi. Tetapi, saat semua catatan itu hilang, rasanya seperti kehilangan jejak perjalanan yang telah kita jalani.
Membangun kembali apa yang telah hilang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada rasa enggan yang seringkali menghimpit, seolah mengingat betapa sulitnya memulai dari nol. Pikiran-pikiran yang tersimpan di kepala ini terasa berat untuk dituangkan kembali. Betapa tidak, menulis itu bukan sekadar aktivitas fisik; itu adalah sebuah seni, sebuah perjuangan batin untuk menghidupkan kembali apa yang seharusnya tetap hidup.
Aku masih ingat betul, setiap paragraf yang kutulis seakan bercerita tentang perjalanan waktu, tentang pelajaran yang kudapat dari setiap pengalaman. Namun, sekarang, di tengah keterbatasan sarana dan prasaran, aku harus menghadapi kenyataan pahit: semua catatan itu telah hilang. Rasanya miris, bagaikan merobek kenangan indah yang seharusnya menjadi rujukan bagi langkah-langkahku mendatang.
Tapi mungkin, inilah saatnya untuk bangkit lagi. Dalam kerinduan akan semua yang telah dituliskan, aku menyadari pentingnya untuk segera menyusun kembali buku-buku yang menyimpan rasa, ide, dan harapan. Menulis sebuah buku dan menerbitkannya agar ada salinan yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya adalah langkah yang harus kuambil. Karena saat sesuatu yang asli lenyap, salinan itulah yang akan menyelamatkan jejak-jejak yang pernah ada.
Setiap kali aku merasakan kebangkitan niat untuk menulis, aku berdoa kepada Allah SWT agar diberikan umur panjang dan kesehatan. Semoga dengan izin-Nya, website ini dapat kembali lengkap. Insya Allah, satu per satu, kata-kata akan kembali terangkai, kenangan yang hilang akan terbangun kembali, dan semua yang pernah ada akan menemukan tempatnya. Dan di situlah, aku akan melanjutkan cerita ini, meski harus mulai dari awal.
mohon maaf lahir bathin
sama sama