Turning Locus dan Swept Path Analysis
Swept Path Analysis adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dan memvisualisasikan ruang atau jalur yang dibutuhkan oleh kendaraan atau objek bergerak saat melakukan manuver tertentu. Analisis ini sering diterapkan dalam perencanaan jalan, desain tata letak parkir, infrastruktur transportasi, atau area industri untuk memastikan bahwa kendaraan dapat bergerak dengan aman tanpa menabrak rintangan atau melanggar batas ruang yang tersedia.
Adapun Turning Locus berfokus pada lintasan roda kendaraan selama manuver tertentu, terutama ketika kendaraan tersebut memiliki beban besar atau berat yang tidak biasa (over-dimension dan heavy cargo). Analisis ini bertujuan untuk memahami pola pergerakan roda depan, belakang, dan sering kali roda tengah (jika ada), serta bagaimana semua roda tersebut memengaruhi lintasan kendaraan secara keseluruhan.
Lantas apa yang dimaksud dengan analisa turning locus pada kendaraan khusus yang digunakan untuk mengangkut barang (cargo) besar baik ukurannya (over dimension) maupun beratnya (heavy cargo)? apakah sama dengan swept path analysis? Jawabannya adalah:- Analisa Turning Locus dan Swept Path Analysis memiliki konsep yang serupa, tetapi ada beberapa perbedaan penting, terutama dalam fokus dan aplikasinya. Keduanya digunakan untuk mempelajari pergerakan kendaraan saat bermanuver, tetapi pendekatannya dapat berbeda tergantung pada jenis kendaraan dan beban yang diangkut.
Pada kendaraan khusus seperti multi-axle trailer atau modular transporter (SPMT), Turning Locus sering kali diperlihatkan untuk menentukan radius belok minimum, menghitung lintasan seluruh roda, bukan hanya roda depan saja, namun melihat juga body cargo yang melebar atau yang panjang guna memastikan tidak ada bagian kendaraan yang melanggar batas area yang nanti akan dilewati atau dirancang.
Pada Turning Locus terdapat gambar yang memperhitungkan pivot point, yaitu titik pusat belokan, yang sangat penting untuk kendaraan berukuran besar seperti multi-axle trailer atau SPMT. Hal ini nanti digunakan untuk memastikan kendaraan dapat melewati tikungan sempit, persimpangan, atau jalan dengan hambatan tertentu. Pada beberapa sisi jalan biasanya nanti akan dimintakan eveluasi infrastruktur seperti memastikan jalan, jembatan, atau tikungan tersebut mampu menahan beban dan OK dengan dimensi kendaraan tersebut.
Swept Path Analysis dan Turning Locus memang memiliki banyak kesamaan, tetapi Turning Locus lebih spesifik untuk kendaraan dengan dimensi panjang atau berat yang tidak biasa, sedangkan Swept Path Analysis lebih umum untuk berbagai jenis kendaraan. Keduanya saling melengkapi dalam perencanaan dan analisis pergerakan kendaraan.
Berikut adalah contoh swept path untuk lintasan putar Truk Semi Trailer dengan ukuran 40′ dimana radius putar minimum yang mungkin diperlukan untuk melakukan putaran balik pada kendaraan tersebut dengan jarak sumbu roda 12,2 m.
Dengan mengukur jari-jari dalam dan luar putaran 180°, maka ukuran jari-jari dalam minimum sekitar 5,9 m dan jari-jari luar minimum antara 12,2 ~ 12,4 m yang harus disediakan untuk truk gandeng tersebut dengan ukuran 40′ dimana jarak sumbu roda kendaraan 12,2, panjang kendaraan keseluruhan 13,87 m denngan head trucknya dan lebar kendaraan 2,44 m.