18-January-2025M | 18-Rajab-1446H

ALVINBURHANI.NET

MUHAMMAD BURHANUDDIN BLOGSITE

Seafastening Design

Views: 21
3 0
Read Time:2 Minute, 49 Second

Seafastening adalah proses pengikatan atau pengamanan kargo selama transportasi laut. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kargo tidak bergerak secara berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan pada kargo atau kapal. Pengikatan ini sangat penting untuk mencegah masalah stabilitas yang dapat membahayakan kapal, kargo, dan kru di atas kapal.

Seafastening dipasang dan didisain untuk mencegah pergeseran selama proses transportasi seluruh komponen platform di atas barge. Seafastening juga harus didisain untuk mampu menahan gaya defleksi yang diprediksikan terjadi pada barge akibat kondisi lingkungan seperti pengaruh angin, arus, dan gelombang. Selama proses transportasi menggunakan barge, kondisi lingkungan yang dilalui akan memberikan beban berupa gelombang, angin dan arus. Kondisi pembebanan ini akan mempengaruhi stabilitas pada barge. Sehingga struktur yang ditempatkan pada barge memerlukan suatu sistem pengikatan tertentu agar tetap stabil di atas barge. Sistem pengikatan ini disebut seafastening.

Pada seafastening banyak gaya yang terjadi seperti gaya transversal, vertical, longitudinal yang berkaitam dengan intergritas struktur yang diangkut. Selain itu seafastening sendiri dirancang agar memudahkan proses pemindahan module ke lokasi instalasi di mana module tersebut akan beroperasi. Seafastening merupakan suatu pengikat antara struktur dan barge.

Transportasi platform dari lapangan ke lokasi tergantung pada kapasitas angkut cargo barge yang tersedia dan biaya yang diperlukan untuk transportasi dan instalasi. Selama proses transportasi menggunakan barge, beberapa elemen struktur mengalami kondisi pembebanan yang mendominasi.

Berikut adalah metode untuk membuat seafastening design. Dalam konteks ini, seafastening meliputi grillage, dunnage, cribbing atau struktur pendukung lainnya untuk menahan roll, pitch dan maupun menghentikan uplift, dan sambungan struktur cargo ke tongkang atau kapal dimana seafastening harus dirancang untuk menahan beban global.

Seafastening harus dirancang untuk menerima defleksi tongkang atau kapal saat berlayar, terutama karena pembengkokan memanjang (longitudinal bending). Ketika mempertimbangkan pembengkokan longitudinal dalam desain seafastening, beberapa pendekatan dapat diambil untuk memastikan keselamatan dan stabilitas kargo:

  1. Chocks: Ini memungkinkan beberapa pergerakan antara tongkang dan kargo.
  2. Pitch Stops: Ini ditempatkan di satu titik sepanjang kargo, dengan titik-titik lain bebas untuk meluncur atau membelok secara longitudinal.

  3. Vertical Support: Ini ditempatkan hanya di dua lokasi secara longitudinal.
  4. Integrated Stucture: Ini melibatkan struktur gabungan dari tongkang, seafastening, dan kargo, yang mampu menahan beban yang diinduksi oleh pembengkokan dan geser.

Untuk objek yang ditarik seperti FPSO, yang mungkin memiliki modul yang terpasang secara permanen dengan pipa atau sambungan lainnya, fleksibilitas yang memadai dalam sambungan sangat penting untuk menghindari tegangan berlebih. Penting untuk dicatat bahwa kondisi pembengkokan gelombang transportasi bisa lebih parah daripada kondisi operasi. Pipa internal dalam modul panjang yang dibawa sebagai kargo juga harus dipertimbangkan.

Desain grillage dan seafastening sering dipengaruhi oleh metode pemuatan. Kargo yang diangkat ke tongkang atau kapal transportasi, atau yang mengapung di atas tongkang atau kapal yang dapat tenggelam, biasanya didukung oleh cribbing kayu atau dunnage untuk mendistribusikan beban dan mengakomodasi undulasi kecil di pelat dek. Kargo yang dimuat dengan cara meluncur biasanya tetap berada di atas dan diikat ke skidways. Kargo yang dimuat dengan trailer biasanya memerlukan struktur grillage yang lebih tinggi dari ketinggian minimum trailer. Ketinggian grillage atau cribbing harus memperhitungkan proyeksi di bawah garis dukungan kargo.

Seafastening baja yang dilas lebih disukai, tetapi untuk kargo yang lebih kecil (biasanya kurang dari 100 ton), rantai, kawat, atau tali webbing dengan perangkat penegang yang sesuai dapat diterima. Pengikat rantai, ratchet, atau turnbuckle harus ditegangkan sebelum keberangkatan untuk mendistribusikan beban antara seafastening dan diamankan agar tidak kendur. Pengikatan harus diperiksa secara teratur dan setelah cuaca buruk untuk memastikan ketegangan tetap terjaga. Pengikatan kawat tidak direkomendasikan untuk transportasi tanpa awak.

About Post Author

Muh. Burhanuddin

Industrial Engineer, Specialist in Heavy Cargo Transportation and Heavy Lifting Works. Hobby in computer programming, reading and writing. No occupation except waiting for a prayer time. Ready for working as a surveyor, transport planer, or as lifting engineer.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About The Author

More Stories

Be the first to write a review

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may have missed